Sebuah
sistem manajemen pembelajaran ( LMS) adalah infrastruktur e-learning yang dapat dibangun dan dikirimkan. LMS dikembangkan baru-baru ini.
Namun, pergeseran paradigma yang sama di industri ini mengharuskan sistem ini.
Dalam mempromosikan kebutuhan middleware akademik untuk mengintegrasikan sistem
pembelajaran canggih. Konstanta poulus (2001) menyoroti pergeseran paradigma dalam industri pendidikan
yang memerlukan sistem ini.
Watson 2007 menjelaskan bahwa LMS adalah kerangka kerja
yang menangani semua aspek dari proses pembelajaran. LMS adalah infrastruktur
yang memberikan dan mengelola konten pembelajaran, mengidentifikasi dan menilai
pembelajaran individu atau kelompok atau tujuan pembelajaran, menelusuri
kemajuan untuk mencapai tujuan tersebut, dan mengumpulkan serta menyajikan data
proses pembelajaran suatu kelompok atau kelas secara keseluruhan. Menurut Hanum
2013, Learning Management System (LMS) adalah perangkat lunak yang digunakan
untuk membuat materi pembelajaran online berbasiskan web dan mengelola kegiatan
pembelajaran serta hasil-hasilnya. LMS juga memiliki fitur-fitur yang dapat
memenuhi semua kebutuhan dari pengguna dalam hal pembelajaran.
Harashima dalam
Alsakrisna, 2014 mengungkapkan bahwa manfaat LMS ialah mempromosikan belajar aktif
tidak terbatas waktu atau ruang kelas tertentu, komunikasi antara instruktur
dan siswa dan pembelajaran kolaboratif antara siswa.
Manfaat
yang dirasakan ketika memilih
situs LMS sebagai tempat mengenyam pendidikan adalah (Bradley, dkk 2013):
Ø Kemudahan dan kecepatan set-up (total perkiraan
waktu set up 10 orang jam)
Ø Tidak ada start up atau biaya pemeliharaan,
tidak ada kebutuhan ruang
Ø Dukungan profesional lokal untuka plikasi perangkat lunak berkelanjutan
Ø System (penggunaan utama dari software ini untuk
kelas UoG)
Ø Fakultas, staf dan keakraban siswa dengan sistem
Ø kapasitas penyimpanan besar dan format fleksibel untuk penggunaan multi-tahun
Ø Sistem keamanan untuk penyimpanan informasi dan
diskusi terjaga
Ø Kemampuan untuk memberikan pengguna berbagai
jenis akses (read-only, dll).
Ø Kemampuan untuk mengundang pengguna yang tidak
menggunakan D2L di institusi rumah mereka
Sementara
banyak manfaat yang sama dapat dicapai melalui forum publik terbuka, seperti
wiki atau facebook, LMS menawarkan beberapa keuntungan yang situs-situs publik
tidak bisa. Keamanan tambahan dari situs pribadi seperti D2L, di mana semua
anggota harus diundang oleh administrator situs, melindungi informasi pribadi
dan diskusi topik dari sedang diakses oleh orang luar. Eksklusivitas ini
membantu memastikan bahwa anggota jaringan merasa nyaman berbagi informasi
berkaitan dengan pengajaran dan penelitian mereka. Sementara forum publik
melakukan meningkatkan potensi lain seperti hati individu menemukan situs dan
menjadi terlibat, ini masih sebanding dengan banyak manfaat yang disebutkan di
atas LMS.
Referensi
Bradley, Nicolette, Lorraine Jadeski, Genevieve Newton, Kerry
Ritchie, Scott Merrett dan
William Bettger. 2013. The Use of a Learning Management System
(LMS) to Serve as the Virtual Common Space of a Network for the Scholarship of
Teaching and Learning (SoTL) in an Academic Department. Education Science.
3; 136-146.
Duguay, CR., Landry, S., Pasin, F. (1997). Dari Produksi
Massal Untuk
Fleksibel/Manufaktur Tangkas.
International Journal of Operations & Manajemen Produksi, Vol. 17, No. 12,
1997, pp. 1183-1195 @ MCB University Press, 0144-3577.
Hanum, N.S (2013). Keefektifan E-Learning Sebagai Media
Pembelajaran (Studi Evaluasi
Model Pembelajaran E-Learning
Smk Telkom Sandhy Putra Purwokerto).
Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan PPs UNY. Jurnal Pendidikan
Vokasi, Vol 3, Nomor 1.
Konstanto poulus, M., Spyrou, T., Darzentas,
J.(2001). kebutuhana kademik middleware
untuk
mendukung layanan canggih belajar”, jaringan komputer, Vol. 37 (2001), pp.
773-781, Elsevier.
Watson, William R. dan Sunnie Lee Watson. 2007. An
Argument for Clarity: What are
Learning Management Systems,
What are They Not, and What Should They Become?. TechTrends. 51, (2); 28-34.